Ledakkan Emosi anak
Oleh dokter Vivi dokter parenting

Aaaaaaa suara teriakan pagi-pagi sudah memecah suasana. Si Adi berteriak-teriak minta es cream dikulkas dan mamanya bersikeras tidak memberikan es cream dengan alasan es cream hanya boleh dimakan di siang hari. Teraiakan Adi pun makin keras dan teriakan mamapun lebih keras seolah tak mau kalah dengan teriakan anaknya. Baikkah kondisi ini bila dibairkan?
Ayah bunda sekalian sebenarnya kondisi diatas merupakan kondisi yang seperti apa? Kenapa hal itu terjadi pada anak kita yang semula tampak begitu manis, begitu menggemaskan bila diajak kemana-mana tiba-tiba berubah menjadi begitu mengerikan dan sulit dikendalikan. Bahkan seakan-seakan dia semakin menjadi-jadi dari hari ke hari.
Ayah bunda yang baik, sikap yang muncul pada anak seperti kisah diatas disebut dengan tantrum. Tantrum adalah ledakan emosi anak bila keinginannya tidak dipenuhi, biasanya anak akan menangis menjerit, berteriak-teriak bahkan ada yang ekstrim membenturkan kepala ke tembok. Periode tantrum ini muncul sejak usia 18 bulan sampai dengan 6 tahun. Hal ini sebenarnya merupakan proses yang normal dalam tahapan tumbuh kembang anak dimana anak ingin menunjukkan eksistensi dirinya kepada orang-orang disekitarnya. Tahapan ini menjadi tidak normal jika orangtua ikut-ikutan tantrum. Pemahaman orangtua akan tantrum akan menjadikan anak melewati fase ini dengan bahagia dan dia menjadi sosok yang ikhlas mengikuti aturan.

Ingin tahu lebih lanjut tentang parenting?
Hubun

gi 0812 33 0 55 74

Pembicara Parenting's photo.
Pembicara Parenting's photo.

Leave Your Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *