pembicara parenting

Kisah Penjual Krupuk

Oleh Dokter Vivi Dokter Parenting

                Sore itu ada ketukan pelan tapi pasti di pintu gerbang rumahku. Segera saja ku melesat kedepan khawatir tamu itu menunggu terlalu lama untuk dibukakan pintu. Sesampainya didepan ternyata yang hadir adalah ia, sang anak penjual krupuk ikan.

Seperti sebelum-sebelumya ia selalu mengucakan salam,”assalamualaikum umi”, “walaikumsalam” jawabku. Iya mas? Ini umi mau menawarkan krupuk. “berapaan mas tanyaku, walau sebenarnya aku sudah hafal jika harganya sepuluh ribuan.”sepuluh ribu umi”, ya sebentar ya mas saya ambil uang dulu.”iya umi, jawabnya yang selalu sopan. Kuambil uang duapuluh ribuan di dompet, dan kembali lagi kedepan. Si anak itupun telah menyiapkan satu plastik krupuk ikan untuk diserahkan kepadaku. “hmm, dua sekalian deh mas,” pintaku.”iya umi, diserahkan dua bungkus kerupuk ikan itu kepadaku.’ Setelah menyerahkannya ia pun berpamitan kepadaku seraya mengucapkan terima kasih. Akupun menjawab salamnya dan menganggukkan kepala.

Anak itu mungkin sekitar kelas 1 SMP, setiap kali ia datang menawarkan krupuknya, aku tak kuasa untuk menolaknya. Bukan, bukan karena ia memaksa menjual krupuk itu kepadaku, tapi karena kesantunanannya dalam menawarkannya kepadaku. Sepeninggal anak penjual krupuk itu aku pun termangu. Anak itu telah menjadi anak yang tertempa diusianya yang relatif muda,walaupun kesulitan hidup menghimpitnya ia tidak berkeluh kesah atau menyalahkan keadaan. Dengan semangat ia tetap mengayuh sepedanya menawarkan krupuknya dengan sopan dan tetap tersenyum walaupun kita menolaknya. Ia telah menjadi anak yang tertempa dalam kehidupannya. Dan itu adalah modal yang mahal dalam kehidupan saat ini dimana anak-anak sekarang dibanjiri fasilitas kehidupan yang serba instan.Tidak perlu ikut leadership camp atau entrepreneur camp yang mahal, ia sudah langsung praktek dalam ksehariannya.

Sesungguhnya tempaan dalam kehidupan anak akan melatih mentalitasnya menjadi seorang problem solver, seorang pejuang dan seseorang yang gigih dalam mengarungi kehidupan. Dan ingatlah bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”karena Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS As Syarh(94):5-6). Bersambung…….


Leave Your Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *